Selasa, 03 Oktober 2017

Kepercayaan itu telah hilang
Rasa lelah dan ingin berhenti pun menghampiri
sebuah kepercayaan yang sangatlah penting
kini telah hilang

Sabtu, 23 September 2017

keyakinan

Apa yang kurasakan saat ini sangatlah tak masuk akal
semenjak mimpi itu rasanya sangat sulit untuk mempercayai sebuah cinta
mimpi itu meninggalkan luka
rasa yang menghampiri ini mungkin tak dapat dipahami orang laim
rasa keinginan untuk mempercayai sebuah perasaan lenyaplah sudah
komitmen pun memudar
tak lagi yakin dan percaya akan adanya cinta
entah ini sementara atau selamanya
Yang pasti, saat ini kutak ingin dulu mendengar kata cinta, dan tak ingin mempercayai cinta

Kamis, 16 Maret 2017

berhenti

Berhenti mencariku
karena aku bukanlah seseorang yg pantas untukmu
carilah orang lain yang lebih memahamimu
Aku tak bisa selalu seperti yg kau inginkan, sikapku dan semua yg ada pada diriku sudah tak mampu untuk memahami lg.
maaf selama ini telah banyak salah yg kulakukan padamu dan juga terimakasih atas semuanya selama ini.
aku pergi bukan karena aku tak lagi mencintaimu
tp aku pergi agar tak ada lagi hati yg tersakiti dan tak ada lagi yg merasa terganggu.

aku hanya ingin bahagia

Hati, mengapa untuk yang kedua kalinya kau tersakiti oleh cara yang sama?. Apa salahmu? Apa pernah kau berdusta? Apa pernah kau memdua? Mengapa aku selalu seperti pihak yang mengejar?
Aku bingung dengan apa yang harus kulakukan
Jangankan seperti pasangan lain, hanya sekedar meminta seedikit waktu untuk berbincang saja itu suatu hal yang sangat mahal yang tak pantas untuk aku terima. Apa salahku? Aku juga ingin seperti wanita lainnya yg dapat merasakan indahnya sebuah hubungan. Bukan aku tak mensyukuri apa yang telah kumiliki saat ini. Tapi salahkah jika ku mengharap sedikit kebahagiaan.
berkomunikasi dengannya sepertihalnya berbicara dengan orang asing. Semuamya terasa seperti orang asing.
lalu untuk apa hubungan ini? Apakah hanya untuk menyakiti perasaan ini? Hanya untuk meneteskan air mata?
Ini saatnya ku harus berhenti, berhenti berharap banyak padanya, berhenti mengganggu waktunya yang sangat berharga.
semoga nanti aku bisa mendapatkan kebahagiaan yg lain.
aku hanya ingin bahagia itu saja.

Sabtu, 21 Januari 2017

19 bulan telah kulalui menjalin hubungan jarak jauh ini, hubungan yang sulit jika tidak dilandasi dengan ketulusan.
apakah semua hubungan itu hanya indah diawalnya saja? kemudian memudar dan terlupakan?
terkadang ku merasa lelaki hanya memiliki rasa suka  yang hanya sementara, pada awalnya mereka mengejar namun akhirnya mereka yang mengabaikan.
disaat ia berkata “ tak penting untuk mengingat hubungan ini” hati ini seakan tercabik, betapa tak berartinya lagi aku dihidupnya.
yang terjadi saat ini tak seperti yang dahulu, dulu semua terasa indah tapi sekarang untuk berbicara dengannya saja itu terasa sulit.
terkadang ku ragu dengan adanya cinta, terkadang ku berpikir cinta hanyalah sebuah omong kosong belaka, yang mana orang-orang hanya mencari kesenangan seementara.
adakah cinta yang tak kan berubah walaupun dimakan waktu dan usia?
adakah yang sanggup mencintaiku dengan tulus hingga raga ini lemah, rapuh dan tak indah lagi?
sanggup menjadi sandaranku hingga ku menutup hidupku?
apakah mereka masih menyukai disaat wajah ini tak cantik lagi? saat tubuh ini tak indah lagi karena melahirkan dan mengurus  keturunan mereka? apakah mereka mampu menghargai wanita yang mengorbankan segalanya untuknya?
namun waktu cukup cepat berganti, aku harus meyakini hal yang indah. walaupun aku memiliki keraguanku harus mampu bertahan, dan aku ingin menjadi sosok yang mampu menjadi seseorang yang berarti bagi hidup orang lain.
aku ingin menjadi anak yang berbakti dan dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orang tuaku serta keluargaku
aku ingin menjadi istri yang baik, yang setia, tulus dan memnuhi perintah  suamiku kelak yang akan menjadi panutan hidupku
aku juga ingin menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku, ibu yang tulus menjaga, merawat, membesarkan dan mendidik anak-anakku dengan baik.
 

Selasa, 17 November 2015

18 november 2015
 Yah hari ini kita menjanalani hubungan tepat 5 bulan. Tapi hari ini aku kecewa dengan apa yang kau katakan padaku. Kamu, orang yangm sangat aku sayangi ternyata masih menyayangi dia, mantanmu. Lalu apa artinya aku selama ini yang berhubungan denganmu? Apa hanya kau jadikan pelampiasan cintamu?
 Bukan aku bermaksud untuk tak mempercayaimu, tapi mulutmu sendiri yang berkata kalau kamu masih menyayanginya. Dimana perasaanmu mengatkan hal itu padaku? Apakah kau tidak menghargai perasaanku ini? Aku tak ingin kembali gagal sseperti dulu, tapi aku juga tak ingin memaksamu untuk menyayangiku.
 Jawaban yg aku butuhkan bukan”terserah pdmu” tapi jawaban yg aku inginkan adalah “aku lebih menyayangimu dibandingkan dia” ataupun “ jangan berpikir seperti itu, kamulah yg berarti bagiku, bukan dia” tapi kata-kata yg ku harapkan itu tak pernah kau ucapkan.
 Ternyata ketulusan hatiku untuk menyayangi dan mencintaimu selama 5 bln ini tidak berarti dihatimu dan tak mampu menggantikan dia dihatimu. Haruskah aku memiliki perasaan ini? Perasaan yg menyayangi orang yang menyayangi orang lain. Sesungguhnya aku tak ingin pergi dari hidupmu, namun aku tak ingin merasakan sakitnya menyayangi orang yg menyayangi orang lain. Karena aku tak sanggup merasakan sakit kedua kalinya karena cinta didalam hidupku.
 Aa yg membuatmu masih menyayanginya? Apakah hadirku tak mampu menggantikannya dihatimu? Apakah aku tak berarti bagimu dan hanyalah dialah yg berarti bagimu?
 Air mata, bawalah keluar semua luka dan keluh kesahku dari dalam diriku ini. Aku tak ingin seperti ini

Rabu, 21 Oktober 2015

Teori Produksi Islami



TEORI PRODUKSI ISLAMI
FUNGSI PRODUKSI
                Produksi adalah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode.
Q=f (Xa1, Xb1,Xc1,.......,Xn),
Dimana Xa1, Xb1,Xc1,.......,Xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menujukkan jumlah output. Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produksi adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimum dan efisien dengan (1) memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap, (2) meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama.
               
     K
                (jam/Mesin)






                                                                                                   Q3

                                                                                                Q2
                                                                                   Q1


0                                                                                                                                     (jam/tenaga kerja)

Kurva fungsi produksi dengan tingkat produksi yang berbeda, yaitu Q1,Q2,Q3
 
                Fungsi produksi untuk memproduksi barang Q untuk dua variabel independen dapat diformulasikan sebagai  Q=f(K,L) yang menunjukkan berapa jumlah maksimal barang Q yang dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai alternatif kombinasi input modal (K) dengan tenaga kerja (L).



 









                                                Gambar 6.1 fungsi produksi dengan variabel independen
                Pada gambar 6.1 input modal digambarkan pada sumbu vertikal. Sedangkan input tenaga kerja digambarkan pada sumbu horizontal. Dengan demikian,berbagai kombinasi input K dan L dapat dipetakan. Titik-titik kombinasi input K dan L yang dpat menghasilkan tingkat output yang sama dapat saling dihubungkan sehingga membentuk satu kurva. Kurva ini disebut kurva isoquant

A. Fungsi Produksi : Produk Total, Produk Marginal dan Produk Rata-rata
                Fungsi produksi menunjukkan unit total dari produk sebagai fungsi dari unit masukan. Bayangkanlah, sebuah usaha rumah tangga kerja yang memproduksi batu bata. Dengan mengasumsikan bahwa tidak ada teknologi dan tambahan modal untuk meningkatkan jumlah batu bata yang mampu dicetak, maka proses produksi dari usaha batu bata ini dapat ditulis sebagai brkt:
Q(quantity dari batu bata) = f (Labor)
Semakin banyak julah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi tersebut maka akan meningkatkan jumlah batu yang dicetak. Sebagaimana diperlihatka tabel 6.1 maka fungsi dari total produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q=14X+10X2-X3
Sedangkan untuk  marginal product (keluaran tambahan yang dihasilkan oleh satu unit tambahan tenaga kerja) adalah hasil dari derivasi (penurunan) dari fungsi total produksi:
MP
MP= 14+20X-3X2
                Sedangkan rata-rata kemampuan produksi dari setiap individu atau input dapat dinotasikan sebagai average product yang didapat dari
AP=
AP=14+10X-X2
Tabel 6.1. fungsi produksi dari usaha batu bata
Unit of variabel input (X)
Quantity of output Q=14X+10X2.X2
Discreate Marginal product of variabel input
Continous Marginal of variabel input MP=14+20X.3X2
MP=
Average Product of Variabel input AP=14+10X.X2
AP=
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
23
60
105
152
195
228
245
240
207
140

23
37
45
47
43
33
17
5
33
67
14
31
42
47
46
39
26
7
18
49
86
14
23
30
35
38
39
38
35
30
23
14
                Seperti yang terlihat dalam gambar 6.2 ini, tingkat penambahan keuntungan atau keluaran yang ada dalam production function dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


Quantity of output        increasing   Decreasing                   Negative
Per period of time         return          Return                         Return

                                                   Point of
                                                        DAR                  B     Point of
                                                                                            DTR             Production Function
                                          Point of                                                        Q=14X+10 X2 – X2
                                                             DMR





                               
                                                                                                                Unit of variable input per period
                                                                                                                                Of time


                                          Point of
      Marginal Product           DMR       Point of
      Average Product                            DAR
                                                         A

                                                                               
                                                                            B
                                                                                                                Average Product
                                                                                                                Q=14+10X-X2
                                                                                                C
                                                                                                                Unit of input per periode variable
                                                                                                                Of time

                                                                                                       Marginal Product
                                                                                                       Q=14+20x-3X2
 
                 Point of diminishing marginal return (DMR), pada poin setiap ada penambahan input maka akan memberikan peningkatan yang lebih besar terhadap output yang tercipta.


 


















Gambar 6.2 kurva jangka pendek dari fungsi produksi ; Hubungan antara Fungsi Produksi marginal          Product dan average Product

B. Alternatif Tipe Fungsi Produksi
Constant Return to variable Input
                Secara umum formula untuk menerangkan hubungan Input dan output yang mempunyai fungsi linier dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q= bX
Diamana Q menunjukkan jumlah output, X merepresentasikan jumlah unit input yang digunakan dalam periode tertentu dan a dan b konstanta. Untuk selanjutnya fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q=cX

                Quantity of output
Per period of time                                                                Production function
                                                                                                     Q=bX






               
                                                                                                Unit of variable input
                                                                                                Per period of time


                                  (+)
                                                                                                MP=AP=b

                               
                                     0
                                                                                                Unit of Variable input
                                 (-)                                                          per period of time
 
Dari formula diatas maka kita dapat menurunkan fungsi tersebut untuk mendapatkan average dan marginal product







 












                Gambar 6.3 karakteristik Fungsi Produksi dengan Constant Return to Variable Input
Average product untuk constant return to variable input:
AP==
Sedangkan marginal product adalah derivasi pertama dari fungsi produksi:
MP=
Descreasing Return to Variable Input
Secara umum formula untuk menerangkan hub ungan input dan output yang mempunyai fungsi simple quadrat dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q= a + bX – cX2



 














Gambar 6.4 karakteristik fungsi produksi dengan Descreasing Return to Variabel Input

Increasing Return to Variable Input
Formula yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi ini adalah sebagai berikut:
Q=a + bX + cX2
Jika kita mulai dari titik origin, dan nilai b dan c adalah positif, maka formula dari fungsi produksi adalah:
Q=bX + cX2








 













Gambar 6.5 karakteristik fungsi produksi dengan increasing Return to Variable input
Hubungan antara average dan marginal product dapat diformulasikan sebagai berikut:
AP= = = b + cX dan MP =  = b + 2cX

ANALISIS BIAYA
                Fungsi biaya akan dipengaruhi oleh berapa besar output yang diproduksi
Cost= f (output)
Sedangkan bila kita bandingkan formula di atas dengan fungsi output
Output= f (input)
Maka dapat dikatakan bahwa fungsi biaya tidak lain adalah turunan dari fungsi output produksi.
ANALISIS BIAYA
                Dalam analisis biaya ini, Faktor penggunaan modal sangat menjadi perhatian karena dalam kenyataan ada beberapa sumber modal yang diguunakan oleh produsen, sedangkan karakter dari biaya modal sangat tergantung dari sumber penggunaan modal tersebut.
                Analisi yang paling fundamental untuk menerangkan analisis biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi dan tingkat output yang akan dicapai dalam satu periode. Dengan kata lain, fungsi biaya akan dipeengaruhi oleh berapa besar output yang diproduksi.
Cost = f (output)
Sedangakan bila kita bandingkan formula diatas dengan fungsi output,
Output = f (input)
Maka dapat dikatakan bahwa fungsi biaya tidak lain adalah turunan dari fungsi output produksi.

                                   Quantitty of output
                                    Perperiod of time
                                                                   Q3

                                                                                                    Q2

                                                                                                                                                                                 Production Function
                                                                                                   Q1                                                                                    Q = bX + cX2 – dX3




                                                                                                                                Unit of variable input
     
         $                                                                                                                     Perperiod of time

                                                                TC = FC + VC = a +bQ – cQ2 + dQ3


                                                                 TVC =bQ – cQ2 + dQ3


                                                                                                FC = a



         0         Q1                    Q2     Q3
                                                Quantity of output
                                                Perperid of time









 
                Fixed cost besarnya tidak dipengaruhi oleh banyak output atau produk yang dihasilkan.penjelasan lebih lanjut hubungan antara biaya, output dan input dalam analisis biaya produksi yang diturunkan dari fungsi produksi dapat dilihat daalm gambar berikut ini.



 
















 Gambar 6.6. hubungan antara fugnsi produksi (Q=f (input)) dan biaya produksi (cost=F(output))

A. Dampak Sistem Bungan Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya
     Rp
                                                                                TR (Total Return tanpa Revenue sharing)
                                                                                            TRrs ( Total Return  dengan revenue sharing)

                                                                                                TC (Total Cost)






                                                                                                                 FC (fixed Cost)




                                         Q                    Qrs
Sistem bagi hasil akan memutar TR  dari Tr ke TRrs
 
                Karakteristik dari sistem bunga dalan analisis biaya produksi adalah adanya biaya bunga yang harus dibayarkan oleh proodusen bersifat tetap. Sehingga biaya bunga akan menjadi bagian dari fixed cost, dengan kata lain, berapapun jumlah output yang diproduksi bunga tetap harus dibayar. Konsekuensi lebih lanjut, keberadaan biaya bunga akan meningkatkan total biaya (TC àTC1)


 












        Rp  
                                                      TR

                                                                     TRps
                                                                                    TC



                                                       

                                                                                                                FC



                                Qps                                                                                        Q
 
Revenue Sharing Vs Profit  Sharing


 










                Berputarnya TR kearah jarum jam dengan titik 0 sebagai sumbu putarnya, adalah keadaan yang menggambarkan akad revenue sharing seperti yang tampak pada gambar diatas
 













Gambar 6.10. perbandimgam analisis BEP antara sistem bunga,  Profit sharing, dan sistem revenue Sharing

EFISIENSI PRODUKSI DAN SKALA EKONOMI
A. Minimalisasi biaya untuk Memproduksi Jumlah yang Sama

                Rp                                                                           asumsi dengan jumlah output
   Cost                                                                                    yang sama
                                                                                                                          TC dengan sistem bunga
  
           Ci                                                                                                                                                                              TC dengan sistem revenue
sharing
       Crs/ps
FCi
                             Biaya bunga
FCrs/ps


        Quantity of output
                                                                           QI = Qrs/ps
                                Pada jumlah produk yang sama (Q), TCrs = TCps < TCi
 
                Untuk melihat ini kita menggunakan kurva total cost yang membandungkan antara total cost sistem bunga dengan total cost dengan sistim bagi hasil. Total cost dengan sistim bunga akan lebih tinggi dari pada total cost dengan sistem bagi hasil .








 









B. Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau Perubahan Biaya


            Rp                               Asumsi dengan biaya
        Cost                               Yang sama                                                           TC dgn sistem bunga
  Revenue
      Profit
TCrs/ps dengan sistem revenue sharing atau profit sharing
     CI =Crs/ps

                                                                                                                                FCI
                                                                                                                                                                                                                          Biaya bunga
                                                                                                                                FCrs/ps

                                                                                                                                                                                                  Quantity of output
                                                        Q1                             Qrs/ps
                                Pada jumlah produk ang sama (C), QCrs = QCps > QCi
 
                Untuk melihat ini, kita gunakan total cost yang membandingkaan antara total cost sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Total cost dengan sistim bunga akan lebih tinggi dari pada total cost dengan sistem bagi hasil. Secara grafis, TC bagi hasil digambarkan dengan TC. Sedangkan TC bunga digambarkan dengan TCI.








 










C. implikasi Lain:  Skala Ekonomi

               
          Rp Asumsi dengan biaya     TRi                                TRp
      Cost                 yang sama                                                                           TRp              TCi
Revenue
Profit

  TR=Crs/ps



                                                                                                                                                FCi
                                                                                                                                                                                                                        FC



                                                                Qi         Qps      Qrs                                                  Quantity
 
                Dari segi implikasi produksi kita telah menunjukkan bahwa produksi dengan sistem bagi hasil lebih efisien. Sekarang kita akan melihat implikasi lain, yaitu skala ekonomi. Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total revenue yang membandingkan total revenue sistem bungan dengan total revenue sistem bagi hasil. Total revenue bagi hasil akan berputar kearah jarum jam, sedangkan total revenue sistem bunga tetap pada tempatnya dan tidak berputar.


 









TINJAUAN PENENTU KEKAYAAN SUATU NEGARA
A. Tingkat Produksi Domestik

                Jagung(ton)












                                                                                                Beras(ton)
 
                Dapat saja satu negara mencetak uang sebanyak-banyakya, tetapi bila hal itu bukan merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sektor produksi, maka uang yang melimpah itu tidak ada nilainya. Sektor produksilah yang menjadi motor pembangunan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan kerja, dan menimbulkan permintaan atas faktor lainnya. Dalam teori ekonomi kemampuan untuk memproduksi sesuatu digambarkan oleh grafik. Kurva posssible production frontier (ppf) menggambarkan tingkat produksi maksimal yang mungkin dicapai dengan sumber daya yang dimiliki


 










B. Neraca Pembayaran Positif
                Ibnu Khaldun juga mengatakan bahwa neraca pembayaran yang positif akan meningkatkan kekayaan negara tersebut. Hal ini disebabkan karena neraca pembayaran yang positif menggambarkan dua hal.
1. supply lebih besar dibanding demand, sehingga memungkinkan negara tersebut melakukan ekspor.
2. tingkat efisiensi produksi negara tersebut lebih tinggi maka komoditas suatu negara mampu masuk ke negara lain denagn harga yang lebih kompetitif.