18 november 2015
Yah hari ini kita menjanalani hubungan tepat 5 bulan. Tapi hari ini aku kecewa dengan apa yang kau katakan padaku. Kamu, orang yangm sangat aku sayangi ternyata masih menyayangi dia, mantanmu. Lalu apa artinya aku selama ini yang berhubungan denganmu? Apa hanya kau jadikan pelampiasan cintamu?
Bukan aku bermaksud untuk tak mempercayaimu, tapi mulutmu sendiri yang berkata kalau kamu masih menyayanginya. Dimana perasaanmu mengatkan hal itu padaku? Apakah kau tidak menghargai perasaanku ini? Aku tak ingin kembali gagal sseperti dulu, tapi aku juga tak ingin memaksamu untuk menyayangiku.
Jawaban yg aku butuhkan bukan”terserah pdmu” tapi jawaban yg aku inginkan adalah “aku lebih menyayangimu dibandingkan dia” ataupun “ jangan berpikir seperti itu, kamulah yg berarti bagiku, bukan dia” tapi kata-kata yg ku harapkan itu tak pernah kau ucapkan.
Ternyata ketulusan hatiku untuk menyayangi dan mencintaimu selama 5 bln ini tidak berarti dihatimu dan tak mampu menggantikan dia dihatimu. Haruskah aku memiliki perasaan ini? Perasaan yg menyayangi orang yang menyayangi orang lain. Sesungguhnya aku tak ingin pergi dari hidupmu, namun aku tak ingin merasakan sakitnya menyayangi orang yg menyayangi orang lain. Karena aku tak sanggup merasakan sakit kedua kalinya karena cinta didalam hidupku.
Aa yg membuatmu masih menyayanginya? Apakah hadirku tak mampu menggantikannya dihatimu? Apakah aku tak berarti bagimu dan hanyalah dialah yg berarti bagimu?
Air mata, bawalah keluar semua luka dan keluh kesahku dari dalam diriku ini. Aku tak ingin seperti ini
Selasa, 17 November 2015
Rabu, 21 Oktober 2015
Teori Produksi Islami
TEORI PRODUKSI ISLAMI
FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah proses yang
telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi
sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi.
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output yang
dapat dihasilkan dalam satu waktu periode.
Q=f (Xa1, Xb1,Xc1,.......,Xn),
Dimana Xa1, Xb1,Xc1,.......,Xn menunjukkan jumlah dari
kombinasi input dan Q menujukkan jumlah output. Karena semua input yang
digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produksi adalah bagaimana
produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling maksimum
dan efisien dengan (1) memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap, (2)
meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang sama.
|
![]() |
Gambar 6.1 fungsi produksi dengan variabel independen
Pada
gambar 6.1 input modal digambarkan pada sumbu vertikal. Sedangkan input tenaga
kerja digambarkan pada sumbu horizontal. Dengan demikian,berbagai kombinasi
input K dan L dapat dipetakan. Titik-titik kombinasi input K dan L yang dpat
menghasilkan tingkat output yang sama dapat saling dihubungkan sehingga
membentuk satu kurva. Kurva ini disebut kurva isoquant
A. Fungsi Produksi :
Produk Total, Produk Marginal dan Produk Rata-rata
Fungsi
produksi menunjukkan unit total dari produk sebagai fungsi dari unit masukan. Bayangkanlah,
sebuah usaha rumah tangga kerja yang memproduksi batu bata. Dengan
mengasumsikan bahwa tidak ada teknologi dan tambahan modal untuk meningkatkan
jumlah batu bata yang mampu dicetak, maka proses produksi dari usaha batu bata
ini dapat ditulis sebagai brkt:
Q(quantity dari batu
bata) = f (Labor)
Semakin banyak julah tenaga kerja yang terlibat dalam proses
produksi tersebut maka akan meningkatkan jumlah batu yang dicetak. Sebagaimana
diperlihatka tabel 6.1 maka fungsi dari total produksi dapat dituliskan sebagai
berikut:
Q=14X+10X2-X3
Sedangkan untuk marginal product (keluaran tambahan yang
dihasilkan oleh satu unit tambahan tenaga kerja) adalah hasil dari derivasi
(penurunan) dari fungsi total produksi:
MP

MP=
14+20X-3X2
Sedangkan
rata-rata kemampuan produksi dari setiap individu atau input dapat dinotasikan
sebagai average product yang didapat dari
AP=

AP=14+10X-X2
Tabel 6.1. fungsi produksi dari usaha
batu bata
Unit of variabel input (X)
|
Quantity of output Q=14X+10X2.X2
|
Discreate Marginal product of variabel
input
|
Continous Marginal of variabel input
MP=14+20X.3X2
MP=
![]() |
Average Product of Variabel input
AP=14+10X.X2
AP=
![]() |
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
0
23
60
105
152
195
228
245
240
207
140
|
23
37
45
47
43
33
17
5
33
67
|
14
31
42
47
46
39
26
7
18
49
86
|
14
23
30
35
38
39
38
35
30
23
14
|
Seperti
yang terlihat dalam gambar 6.2 ini, tingkat penambahan keuntungan atau keluaran
yang ada dalam production function dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
|
![]() |
Gambar 6.2 kurva jangka pendek dari fungsi produksi ;
Hubungan antara Fungsi Produksi marginal Product dan average Product
B. Alternatif Tipe
Fungsi Produksi
Constant Return to
variable Input
Secara
umum formula untuk menerangkan hubungan Input dan output yang mempunyai fungsi
linier dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q= bX
Diamana Q menunjukkan jumlah output, X merepresentasikan
jumlah unit input yang digunakan dalam periode tertentu dan a dan b konstanta.
Untuk selanjutnya fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q=cX
|
![]() |
||
![]() |
Gambar
6.3 karakteristik Fungsi Produksi dengan Constant Return to Variable Input
Average product untuk constant return to variable input:
AP=
=


Sedangkan marginal product adalah
derivasi pertama dari fungsi produksi:
MP=

Descreasing
Return to Variable Input
Secara umum formula untuk menerangkan hub ungan input dan
output yang mempunyai fungsi simple quadrat dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q= a + bX – cX2
![]() |
Gambar 6.4 karakteristik fungsi produksi dengan Descreasing
Return to Variabel Input
Increasing Return to
Variable Input
Formula yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi ini
adalah sebagai berikut:
Q=a + bX + cX2
Jika kita mulai dari titik origin, dan nilai b dan c adalah
positif, maka formula dari fungsi produksi adalah:
Q=bX + cX2
![]() |
Gambar 6.5 karakteristik fungsi produksi dengan increasing
Return to Variable input
Hubungan antara average dan marginal product dapat
diformulasikan sebagai berikut:
AP=
=
= b + cX dan MP =
= b + 2cX



ANALISIS BIAYA
Fungsi biaya akan dipengaruhi
oleh berapa besar output yang diproduksi
Cost=
f (output)
Sedangkan
bila kita bandingkan formula di atas dengan fungsi output
Output=
f (input)
Maka
dapat dikatakan bahwa fungsi biaya tidak lain adalah turunan dari fungsi output
produksi.
ANALISIS
BIAYA
Dalam analisis biaya ini, Faktor
penggunaan modal sangat menjadi perhatian karena dalam kenyataan ada beberapa
sumber modal yang diguunakan oleh produsen, sedangkan karakter dari biaya modal
sangat tergantung dari sumber penggunaan modal tersebut.
Analisi yang paling fundamental
untuk menerangkan analisis biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi
dan tingkat output yang akan dicapai dalam satu periode. Dengan kata lain,
fungsi biaya akan dipeengaruhi oleh berapa besar output yang diproduksi.
Cost = f (output)
Sedangakan
bila kita bandingkan formula diatas dengan fungsi output,
Output = f (input)
Maka
dapat dikatakan bahwa fungsi biaya tidak lain adalah turunan dari fungsi output
produksi.
|
![]() |
Gambar 6.6. hubungan antara fugnsi produksi
(Q=f (input)) dan biaya produksi (cost=F(output))
A.
Dampak Sistem Bungan Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya
|
![]() |
|
![]() |
Berputarnya TR kearah jarum jam
dengan titik 0 sebagai sumbu putarnya, adalah keadaan yang menggambarkan akad
revenue sharing seperti yang tampak pada gambar diatas

Gambar
6.10. perbandimgam analisis BEP antara sistem bunga, Profit sharing, dan sistem revenue Sharing
EFISIENSI PRODUKSI DAN SKALA EKONOMI
A. Minimalisasi
biaya untuk Memproduksi Jumlah yang Sama
|
![]() |
|||
![]() |
|||
B.
Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau Perubahan Biaya
|
![]() |
|||
![]() |
|||
C.
implikasi Lain: Skala Ekonomi
|
![]() |
TINJAUAN
PENENTU KEKAYAAN SUATU NEGARA
A. Tingkat Produksi Domestik
|
![]() |
B. Neraca Pembayaran Positif
Ibnu Khaldun juga mengatakan
bahwa neraca pembayaran yang positif akan meningkatkan kekayaan negara
tersebut. Hal ini disebabkan karena neraca pembayaran yang positif
menggambarkan dua hal.
1.
supply lebih besar dibanding demand, sehingga memungkinkan negara tersebut
melakukan ekspor.
2.
tingkat efisiensi produksi negara tersebut lebih tinggi maka komoditas suatu
negara mampu masuk ke negara lain denagn harga yang lebih kompetitif.

Langganan:
Postingan (Atom)